Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta
Strategi UmumCatatan LapanganNgengerJelajah EnsiklopediaDonasi
kontak

Proses Membuat POC Di Sekolah Alam Wangsakerta

Oleh: Aisyah

Wangsakerta – Pada tanggal 3 dan  4 September 2019 sekolah kita kedatangan tamu spesial yaitu Bapak Sutriyono. Ia mengajarkan tentang cara membuat POC untuk tanaman, sampah dan ternak. Selain itu Pak Sutriyono juga mengajarkan kami membuat kolam lele. Sebelum praktek membuat POC dan kolam lele Pak Sutriyono menyampaikan materi tentang hal-hal yang akan kami lakukan, setelah itu kami langsung mempraktikkan apa yang telah disampaikan oleh Pak Striyono. Kami memulai dengan mencari bahan-bahannya yang ada di sekitar Sekolah kita.

Salah satu cara membuat POC dari tanaman yaitu dengan batang pisang, jantung pisang, lamtoro dan temu lawak. Cara pembuatannya yaitu: batang pisang dipotong kecil-kecil, kemudian masukan ke dalam blender, beri air secukupnya lalu mulai proses pemblenderan hingga halus. Kemudian tuangkan ke dalam ember, lalu masukan peet secukupnya lalu di aduk hingga merata. Setelah merata masukan cairan tersebut ke dalam botol, botol yang udah terisi harus dilubangin dengan jarum, karena kalau tidak dilubangin botol tersebut akan meletus seperti bom seperti yang pernah terjadi pada Ang Tini di rumahnya. Cara membuat dari bahan lamtoro dan temu lawak sama dengan menggunakan bahan batang pisang yang telah dijelaskan di atas. Untuk mengunakannya tunggu sampai 15 hari. POC tersebut berguna untuk tanaman, pakan ternak, dan bau kandang. Pada saat proses pembuatan POC itu kami merasa senang dan tanpa sadar kami berebut untuk memasukan POC ke dalam botol hingga wajahku hitam-hitam (cemong).

Tumpukan sampah dan proses pembuatan sampah organik itu biasanya bau, agar proses tersebut tidak bau campur dengan POC dengan  bahan 1kg buah dan ½kg peet atau gula. Cara membuatnya mudah yaitu dengan memotong kecil buahnya lalu haluskan jika perlu di blender, kemudian tuangkan ke ember, lalu campurkan dengan gula serta aduk hingga merata setelah itu tutup dengan tutup ember, biarkan 15 hari untuk memakainya.

Ada lagi caranya dari bahan timun, jagung, peet dan air leri (air bekas cucian beras) untuk pakan ternak dan menyuburkan hewan. Yaitu caranya, pertama timun dihaluskan terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan jagung. Kemudian tuangkan ke ember campurkan dengan peet, aduk sampai merata, lalu masukan ke dalam botol dan jangan lupa tutup botolnya di lubangin.

Setelah selesai mempraktikan semuanya kita foto bareng dengan Pak Striyono untuk dokumentasi dan kenang-kenangan agar disaat kita malas dan melihat foto tersebut kita memiliki semangat baru lagi. Terimakasih untuk Pak Sutriyono karena tidak pernah bosan membagi pengalaman dan  ilmunya.

#sekolahalamwangsakerta


Bagikan

- Kembali ke Arsip Catatan Lapangan 2017 - 2021

Kontak

Informasi lebih lanjut

yayasan.wangsakerta@gmail.com

Jl. Jeunjing RT 06/RW 01 Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon 45145

Formulir Kontak

Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta

Mewujudkan masyarakat yang cukup pangan, cukup energi, cukup informasi, dan mampu menentukan diri sendiri.

Profil

Siapa Kami

Ngenger - Sekolah Alam

© 2022 - 2024 Yayasan Wangsakerta. All rights reserved. Design by Studiofru