Persiapan Menanam
Oleh: Admani
Pada pagi yang cerah ini, saya mencari kohe (kotoran hewan) kambing di kandangnya ibu Jenab. Rumahnya berdekatan dengan rumah saya. Kohe akan saya tabur di lahan yang sudah ditraktor beberapa bulan yang lalu bersama teman–teman, karena beberapa hari lagi mau musim penghujan. Ketika saya sampai di rumah bu Jenab ternyata banyak sekali kohenya, di bawah kandang.
Saya mengambil kohe menggunakan cangkul untuk ditaruh di dalam karung. Saat sedang mengambil tiba–tiba ibu Jenab bertanya:
“ Lagi ngapain Adman?” katanya.
“ Ini bu lagi mengambil tlepong (kohe)”, jawabku.
“Emangnya buat apaan Mani?”, katanya.
“Buat nanem Bi (bu) Jenab nantinya ntar disebar di lemah (tanah)”, kataku.
“Oh gitu ya udah, ambil aja semuanya Man”, katanya.
“Kesuhun (terima kasih)”, jawabku.
Tapi diriku cuma mengambil secukupnya yakni satu karung. Saya langsung bergegas menuju Saung menggunakan motor Uwa (paman). Sesampainya di Saung, saya langsung mencari alat-alat seperti cangkul, garuk dan pengki. Lalu aku membentuk petakan baris-berbaris dengan panjang 7 meter lebar 80 cm. Sebagian lahan sudah aku semprotkan dengan POC (Pupuk Organik Cair).
Karena hari sudah menjelang siang, panas pun datang. Jadi aku tidak melanjutkan aktivitas tersebut. Tapi alhamdulilah aku sudah dapet 3 baris, nanti akan dilanjutkan sore, besok atau hari–hari lainnya. Aku juga akan menyemprotkan POC di hari selanjutnya.
Senin, 4 November, 2019.