PANDANGAN DAN SIKAP MUSLIM DAN MUKMIN MENGHADAPI MUSIBAH
Oleh Ahmad Mahmudi, SH
ُھُتاَكَرَب َو ِالله ُةَمْحَرَو ْمُكْیَلَع ُمَلا َّسلا
ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُهَدَبَع َرَصَن َو ُهَدْعَو َقَدَص ُهَدْحَو ُالله َلاَا َھَلِا َلا ًلاْیِصَأ َو َةَرْكُب ِالله َناَحْبُسَو اًرْیِثَك ِ َِّ ُدْمَحْلا َو اًرْیِبَك ُرَبْكَا ُ َالله .ِدْمَحْلا ِ َِّ َو ُرَبْكَا ُالله- ُرَبْكَا ُالله َو ُالله َلاِا َھَلِا َلا- ُهَدْحَو َءاَزْحَْلأا َمَزَھَو ُهَدْنُج َّزَعَا َو
.َنْی ِصِلْخُمْلِل ِماَی ِصلا َرْھَش ِھِب َمَتَخ َو- َنْیِنِم ْؤُمْلا ِهِداَبِعِل اًدْیِع َم ْوَیْلا َلَعَج ىِذ َّلا ِ َِّ ُدْمَحْلَا َنْیِقِفاَنُمْلا ِب ْوُلُق ىَلَع َقَای ِّضلا َلَعَجَو ، َنْیِنِم ْؤُملا َنْیِمِلْسُملْا ِب ْوُلُق ىَلَع َةَنْیِك َّسلا َلَزْنَأ ْيِذ َّلا ِ ُدْمَحلا .ِنْیِمَلأا ِدْعَوْلا ُقِدا َّصلا ُھُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًد َّمَحُم َّنَأ ُدَھْشَأ َو .ُنْیِبُملْا ُّقَحلْا ُكِلَمْلا ُالله َّلاِإ َھَلِإ َلا ْنَأ ُدَھْشَأ .َنْیِرِفاَكْلا َو َلْوَح َلا َنْیِعِبا َّتلا َو ِھِبْحَصَو ِھِلآ ىَلَعَو َنْیِمَلاَعْلِل ًةَمْحَر ِث ْوُعْبَملا ٍد َّمَحُم اَن َلا ْوَم َو اَنِد ِّیَس ىَلَع ِّملَس َو ِّلَص َّمُھ َّللا ى َوْقَتِب َيا َّیِإ َو ْمُكْیِصْوُأ- ُالله ُمُكَظِفَح َن ْوُمِل ْسُملْا َنْوُرِضاَحلْا َاھ ُّیَأ- ُدْعَب ا َّمَأ .ِمْیِظَعلْا ِّيِلَعلْا ِ اِب َّلاِإ َة َّوُق َلا َو ُبِسَتْحَی َلا ُثْیَح ْنِم ُھْقُزْرَیَو اًجَرْخَم ُھ َّل لَعْجَی َ َّالله ِق َّتَی نَمَو :ِمْیِرَكْلا ِھِباَتِك يِف َىلاَعَت ُالله َلاَق .ِالله
Jamaah sholat ‘idul Fitri yang dijaga dan dirahmati Allah,
Marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadhirot Allah SWT, atas limpahan nikmat, rohmat, dan barokah yang tiada tara sehingga masih berkesempatan bersama-sama, pagi hari ini bersimpuh dihadapan Nya melaksanakan sholat iedul fitri, 1 Syawal 1441 H. Selama menjalankan shiyaamu Romadlon dan semua amalan-amalan didalamnya, hingga sholat Iedul Fithri pagi ini dan mungkin juga pada hari-hari, bulan-bulan setelahnya kita dalam suasana keprihatinan yang mendalam karena dibayang-bayangi merebaknya wabah covid-19 di seluruh dunia tanpa kecuali. Kita merasakan segala kegiatan kita menjadi terbatas, sehingga ekonomi semakin melemah, pergaulan sosial tidak leluasa, bahkan kegiatan peribadahan juga tidak dapat berjalan sebagaimana biasa.
Meskipun demikian, sebagai muslim dan mukmin, hendaknya kita tetap bersyukur atas segala karunia Allah SWT, Kita bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup sampai detik ini, dan insya Allah sehat wal afiat, masih bisa beraktifitas melaksanakan ibadah sholat Iedul Fithri dengan tetap melaksanakan protoccol pandemic covid-19. Firman Allah:
ٌدیِدَشَل ىِباَذَع َّنِإ ْمُتْرَفَك نِئَل َو ْمُك َّنَدیِزََلأ ْمُتْرَكَش نِئَل ْمُك ُّبَر َن َّذَأَت ْذِإ َو 1
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Quran Surat Ibrahim Ayat 7
ِدْمَحْلا ِ َِّ َو ُرَبْكَا ُ َالله-ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُالله
Jamaah sholat ‘idul Fitri yang dijaga dan dirahmati Allah,
Peringatan, cobaan, musibah dan adzab telah diberikan Allah sejak zaman kenabian dan kerosulan. Setiap peringatan, cobaan, musibah dan adzab diturunkan Allah beriringan dengan semakin meluasnya pengingkaran terhadap kebenaran dan nikmat Allah yang dibarengi munculnya kesombongan serta keangkuhan manusia dihadapan tuhannya.
Musibah pandemic Covid-19 sekarang ini adalah peringatan kepada manusia dimuka bumi tanpa kecuali. Sebab perilaku kehidupan manusia di abad ini sudah melampaui batas jika diukur dari ketentuan Allah SWT. Mereka sudah menjauhkan dirinya dari Tuhan bahkan melupakan-Nya. Dengan kemampuannya manusia telah mencapai tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat mereka sombong dan meremehkan kekuasaan Tuhan. Karena kemampuan akal yang luar biasa tersebut, keyakinan kepada Tuhan semakin luntur dan hilang. Bahkan tidak jarang mereka menantang kekuasaan Allah SWT dengan menciptakan sendiri aturan dan hukum menurut hasrat, hawa nafsu dan kebutuhan mereka dan mengabaikan keselarasan dengan hukum-hukum Allah. Merebaknya kebohongan dan imunitas masyarakat terhadap kebohongan, melegalkan LGBT, kawin sesame jenis, hidup bersama di luar nikah, persilangan sel genetika ras tanpa batas, menumpuk kekayaan Tanpa batas dengan segala cara tanpa mengindahkan kemanusiaan dan keadilan, perbudakan gaya baru dengan segala bentuknya, pembabatan puluhan bahkan ratusan juta ha hutan setiap tahunnya di seluruh dunia, pengerukan hasil laut dengan cara merusak ekosistem laut yang tanpa batas, serta berbagai penyimpangan lain dari kehidupan yang wajar.
Dengan munculnya wabah dan musibah pandemic Covid-19 sekarang ini semua menjadi kalang kabut. Kesombongan yang mereka banggakan dalam kekuasaan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan ilmu pengetahuan, nyaris tidak berdaya. Tidak ada kekuasaan apapun di muka bumi yang mampu menghilangkan sakit dan kematian bahkan menundanya sekalipun. Tidak satupun kekuatan ekonomi yang bisa bertahan. Uang dan bisnis yang menjadi sesembahan baru di abad ini tiba-tiba lumpuh dan bangkrut dalam hitungan minggu dan bulan saja, banyak pabrik dan perusahaan yang gulung tikar, pengangguran di mana mana. Ilmu pengetahuanpun tidak berdaya menghadapinya karena sampai hari ini belum ditemukan obat maupun vaksin virus corona sehingga tingkat kematian masih sangat tinggi diseluruh dunia.
Dari Uraian tadi secara singkat saya simpulkan ada tiga kecenderungan kehidupan dunia dalam abad ini yaitu: 1) terjadinya globalisasi riba dengan berbagai ragam bentuknya yang dampaknya marasuk dan menjerat ekonomi keluarga, 2) terjadinya monopoli dan eksploitasi sumberdaya alam yang tanpa batas yang dampaknya telah terjadi kerusakan sistem ekologi dan perubahan iklim dan mengancam keberlangsungan sumber-sumber kehidupan dan penghidupan semua makhluq dibumi termasuk manusia, 3) terjadinya komersialisasi kemaksiatan dalam skala yang masif dalam segala bentuknya dan telah menimbulkan ancaman kerusakan kesehatan, ketenangan dan ketentraman hidup bersama, 4) Terjadinya praktek-praktek perbudakan baru yang modern dalam segala bentuknya sehingga telah menurunkan harkat dan martabat para buruh dan tenaga kerja sebagai manusia seutuhnya dan mamnusia yang beriman.
ِدْمَحْلا ِ َِّ َو ُرَبْكَا ُ َالله-ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُ َالله ُرَبْكَا ُالله
Jamaah sholat ‘idul Fitri yang dijaga dan dirahmati Allah,
Dalam keadaan seperti terurai diatas, sebagai muslim dan mukmin, tidak ada jalan lain kecuali kembali kepada kekuasaaan Allah SWT. Bumi, langit, dan segala isinya adalah milik Allah SWT, maka hanya Allahlah yang kuasa dan berhak mau menjadikan seperti apa bumi dan segala isinya itu, bahkan seandainya seluruhnya diluluhlantakkanpun, tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghalanginya. Namun demikian, sebagai manusia kita harus bermuhasabah (introspeksi), agar kita lebih berhati-hati dalam menjaga amanah Allah SWT. Allah berfirman:
(٤١) َنوُعِجْرَی ْمُھ َّلَعَل اوُلِمَع يِذ َّلا َضْعَب ْمُھَقیِذُیِل ِسا َّنلا يِدْیَأ ْتَبَسَك اَمِب ِرْحَبْلا َو ِّرَبْلا يِف ُداَسَفْلا َرَھَظ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar-rum[30]: 41).
Betatapun kita memandang buruk dan diliputi rasa ketidaksenangan bahkan membencinya dengan situasi yang terjadi sekarang ini, namun Islam mengajarkan kepada kita bahwa kita harus optimis dan meyakini bahwa hari-hari kedepan akan mejadi lebih baik dan membahagiakan apabila kita senanatiasa memperbaiki kualitas keislaman, keimnanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT serta senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia dan alam. Sikap optimisme itu telah dinyatakan baik dalam hadits maupun alquran. Rasulullah shallallahu SAW bersabda:
( يراخبلا هاور) ُھْنِم ْب ِصُی اًرْیَخ ِھِب ُالله ِدِرُی ْنَم
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memberikan musibah/cobaan” (HR Bukhari).
ُهاَیاَطَخ ْنِم اَھِب ُالله َر َّفَك َّلاِا اَھ ُّقاَشُی َةَك ْو َّشلا ى َّتَح ٍنْزُح َلا َو ٍّمَھ َلا َو ٍبَصَو َلا َو ٍبَصَن ْنِم َنِم ْؤُمْلا ُبْیِصُیاَم (يراخبلا هاور )
“Tidak ada yang menimpa seorang mukmin dari kelelahan, penyakit, kesusahan, kesedihan, hingga duri yang menusuk tubuhnya, kecuali Allah menghapus kesalahan- kesalahannya” (HR. Bukhari).
ُغِلاَب َّٰالله َّنِاۗ ٗھُبْسَح َوُھَف ِّٰالله ىَلَع ْل َّك َوَت َّی ْنَمَو ُۗبِسَتْحَی َلا ُثْیَح ْنِم ُھْقُزْرَی َّو (2) اًجَرْخَم ٗھ َّل ْلَعْجَی َ ّٰالله ِق َّت َّی ْنَمَو اًرْدَق ٍءْيَش ِّلُكِل ُ ّٰالله َلَعَج ْدَق ٖۗهِرْمَا
“..Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan baginya jalan keluar (dari segala yang menyusahkannya), (2) Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kuasanya dan Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan/hukum bagi segala sesuatu.” (Surah At Talaq Ayat 2-3)
Jamaah sholat ‘idul Fitri yang dijaga dan dirahmati Allah,
Sebagai penutup khutbah, saya mengajak kepada segenap jamah sholat ‘iedul fithri marilah kita menyikapi musibah pandemi covid-19 ini dengan wajar, tenang, sabar, dan tetap waspada, serta mengikuti protocol kesehatan dari para ahli. Yang lebih mendasar lagi, marilah kita tidak henti-hentinya bertaubat memohon ampun atas segala dosa kita seraya memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT dengan doa yang tulus, berserah diri dan penuh kesabaran.
(45) َنیِعِشاَخْلا ىَلَع َّلاِإ ٌةَریِبَكَل اَھ َّنِإ َو ِة َلا َّصلا َو ِرْب َّصلاِب اوُنیِعَت ْسا َو (46)َ نوُعِجاَر ِھْیَلِإ ْمُھ َّنَأ َو ْمِھ ِّبَر وُق َلا ُّم مُھ َّنَأ َنو ُّنُظَی َنیِذ َّلا
Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang- orang yang khusu’ 4
( yaitu ) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” ( QS Al Baqarah : 45 -46 )
Disamping itu, dalam situasi yang semakin sulit dan tidak menentu ini, Marilah kita tingkatkan persaudaraan kita dengan bahu membahu, saling tolong menolong dan terus mengasah kepekaan dan kepedulian kita, rasa kasih sayang kita kepada sesama terutama kepada fakir miskin dan anak yatim yang serba kekurangan dalam hidupnya, agar kita tidak termasuk golonga orang-orang yang mendustakan agama dan agar Allah senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada kita. Sabda Rosulullah SAW:
ْمَحْرُي َلاَو ْمَحْرَي َلا ْنَم
“Barangsiapa tidak mengasihsayangi (sesamanya) maka tidak dikasihsayangi (HR. Al Bukhari)
Mudah-mudahan puasa dan seluruh amal ibadah kita diterima Allah SWT, Allah menghapuskan segala dosa kita, dan kita menjadi golongan kaum muttaqien, Semoga Allah membebaskan kita dari musibah pandemi covid-19 beserta dampak- dampaknya, Semoga Allah membimbing, memberikan petunjuk, dan kekuatan kepada para pemimpin kita untuk menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan dalam mengatasi musibah ini, dan Semoga Allah memberikan umur yang panjang, Kesehatan, kekuatan dan kesabaran, kepada para ulama yang memiliki kedalaman ilmu dan keluasan wawasan agar terus bisa meluruskan jalan pemipim kita yang bengkok serta memberikan bimbingan dan pencerahan kepada ummat dalam meningkatkan kualitas ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Selamat iedul Fitri 1441 H, semoga Allah terus menjaga kita memberi keselamatan dan kesehatan. Mohon maaf lahir bathin.
Marilah kita panjatkan doa, semoga Allah mengabulaknnya.
ىَلَع ْم ِّلَسَو ِّلَص َّمُھللا .اًمْیِلْسَت ا ْوُم ِّلَسَو ِھْیَلَع ا ْو ُّلَص ا ْوُنَمآ َنْیِذ َّلا اَھ ُّیَا آی ىِب َّنلا َىلَع َن ْو ُّلَصُی ُھَتَكِئلآَم َو َالله َّنِإ َنْیِمِحا َّرلا َمَحْرَأ اَی َكِتَمْحَرِب ْمُھَعَم ا َّنَع َض ْرا َو ٍد َّمَحُم َانِد ِّیَس ِلآ ىَلَعَو ٍد َّمَحُم اَنِد ِّیَس اًراَغِص اَناَی َّبَر اَمَك اَمُھْمَحْرا َو اَنْیَدِلا َو َب ْوُنُذ َو اَنَب ْوُنُذ اَنَل ْرِفْغا َّمُھ َّللا ِتا َوْمَلاْا َوْمُھْنِم ُءآی ْحَلاَا ِتاَمِلْسُملْا َو َنْیِمِلْسُملْا َو ِتاَنِم ْؤُملْا َو َنْیِنِم ْؤُمْلِل ْرِفْغا َّمُھللَا َلَذَخ ْنَم ْلُذْخا َو – َنْی ِّدلا َرَصَن ْنَم ْرُصْنا َو – َنْیِكِرْشُملْا َو َكْر ِّشلا َّلِذَأ َو – َنْیِمِلْسُملْا َو َمَلاْسِلإْا َّزِعَأ َّمُھللا ِنْی ِّدلا َم ْوَی ىَلِإ َكِتاَمِلَك ِل ْعا َو – ِنْی ِّدلا َءاَدْعَأ ْر ِّمَد َو – َنْیِمِلْسُملْا ينع فعاف وفعلا بحت میرك وفع كنا مھللا 5
ىَنِغلاو ، َفاَفَعلاو ، ىَق ُّتلاو ، ىَدُھلا َكُلأْسأ ي ِّنإ َّمُھ َّللا رانلا و كطخس نم كب ذوعنو ةنجلاو كاضر كلاسن انا مھللا اَنِدَلَب ْنَع َنَطَب اَمَو اَھْنِم َرَھَظ اَم – َنَحِملْا َو ِةَنْتِفلْا َء ْوُس َو – َنَحِملْا َو َلِزَلا َّزلا َو – َءاَب َولْا َو َءَلاَبلْا ا َّنَع ْعَفْدا َّمُھللا َنْیِمَلاَعلْا َّبَر اَی – ًة َّمآع َنْیِمِلْسُملْا ِناَدْلُبلْا ِرِئاَس َو – ًة َّصآخ ا َّیِسْیِنوُدْنِا َنْیِرِساَخلْا َنِم َّنَن ْوُكَنَلاَنْمَحْرَت َو اَنَل ْرِفْغَت ْمَل ْنإا َو اَنَسُفْنَا اَنْمَلَظ اَن َّبَر ِر ا َّنلا َباَذَع اَنِق َو ًةَنَسَح ِةَرِخلآْا ىِف َو ًةَنَسَح اَیْن ُّدلا ىِفَانِتآ اَن َّبَر َنیِمَلاَعْلا ِّبَر ِ َِّ ُدْمَحْلا َو َنیِلَسْرُمْلا ىَلَع ٌم َلاَسَو َنوُفِصَی ا َّمَع ِة َّزِعْلا ِّبَر َك ِّبَر َناَحْبُس ُھُتاَكَرَب َو ِالله ُةَمْحَرَو ْمُكْیَلَع ُمَلا َّسلا
- disampaikan dalam Khutbah ‘Idul Fithri 1441 H/2020