Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta
Strategi UmumCatatan LapanganNgengerJelajah EnsiklopediaDonasi
kontak

Kalau Masuk Gereja, Apakah Agama Kita Berpindah Kristen?

Oleh: Beah

Sekolah Alam Wangsakerta banyak didatangi tamu senior untuk berbagi ilmunya kepada kami. Salah satu dari mereka bernama Pendeta Kukuh yang datang bersama istrinya dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pamitran Cirebon. Mereka datang pada tanggal 17 September 2020 ditemani oleh Abdurrahman Sandriani atau Bang Omen (mantan Ketua Pelita Cirebon). Di hari yang sama, datang pula Kyai Abdul Muiz Ghazali, dosen IAIN Cirebon.

Bang Omen memberi tugas untuk menjawab pertanyaan di buku saat acara akan dimulai. Dia memberi contoh pertanyaan misalnya “apa yang ada di pikiran kalian tentang Kristen”, “Kristen itu bagaimana”, dan “dari mana kalian tahu informasi tersebut”. Nah, jawaban-jawaban pertanyaan itu akan dijelaskan lebih lanjut oleh Pendeta Kukuh.

Setelah semua mengisi tugas dari bang Omen, kami diminta membacakan isinya. Bang Omen menuliskan jawaban-jawaban kami di papan tulis. Kemudian Pendeta Kukuh menanggapi jawaban-jawaban kami setelah itu.

Namun sebelum Pendeta Kukuh menjelaskan, ada salah satu murid yang berpikir bahwa pendeta itu kepalanya ngga ada rambutnya alias botak, pendeta itu berpakaian asing dan sebagainya. Namun setelah bertemu dengan Pendeta Kukuh, ternyata pendeta berpakaian biasa seperti orang-orang lain. Pakaian yang dikenakan Pendeta Kukuh kebetulan serba hitam, ada tanda putih di baju lehernya sebagai simbol Kristen. Baju tersebut sering beliau pakai letika beraktifitas di gereja.

Jawaban kami dari pertanyaaan bang Omen antara lain bahwa orang Kristen itu beda ibadahnya dengan orang Islam. Agama Kristen adalah agama yang menyembah patung dan shalatnya dilakukan pada hari Minggu. Selanjutnya, tempat ibadahnya beda dengan Islam. Jawaban-jawaban itu kami peroleh berupa informasi dari beberapa sumber misalnya berita TV, teman SMP, guru SMP, dan dari youtube.

Diagram tentang Agama-agama di dunia

Mendengar jawaban kami, Pendeta Kukuh memberi penjelasan. Memang benar ibadah orang Kristen dengan orang Islam itu berbeda, baik shalatnya maupun tempatnya. Bagi orang Islam waktunya di hari Jumat, dan bagi orang Kristen di hari Minggu. Orang Islam melaksanakan shalat lima waktu, sementara orang Kristen ibadahnya tidak terbatasi. Lalu peringatan Hari Natal itu perayaan buat apa, adalah untuk memperingati hari lahirnya Nabi Isa atau Yesus, sebutan oleh orang Kristen.

Agama Kristen terdiri dari dua, yaitu Kristen dan Katolik-Bunda Maria. Keduanya memiliki Kitab Suci yaitu Kitab Injil.

Agama Kristen dan Katolik memilki akar yang sama dengan agama Yahudi dan Islam. Semuanya berasal dari agama Nabi Ibrahim (Abrahamic Religions). Agama Yahudi dipeluk oleh orang Israel, memiliki kitab Suci yaitu Kitab Taurat. Sementara agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad dan kitab sucinya adalah Alquran. Selain agama dari Nabi Ibrahim masih banyak agama yang dianut di dunia. Semua agama ini mementingkan ajaran akhlak atau cara berperilaku yang baik.

Agama Islam mengajarkan akhlak. Contohnya ketika kita sedang di perjalanan atau dimana pun, kita melihat orang yang jatuh di jalan, apakah kita tidak menolongnya dan malah kita melanjut perjalannya tanpa menolong orang yang sedang membutuhkan? Itu akan kembali kepada akhlak kita. Tentu kita akan menolongnya.

Contoh lainnya masalah berpakaian menutup seluruh tubuh. Ketika ada yang berpakaian tidak menutupi tubuhnya, apakah kita dengan mudahnya mengatakan mereka orang jelek? Tentu tidak demikian tanpa kita memikirkan diri sendiri bahwa yang berpakaian menutupi tubuh belum berarti lebih baik dari yang tidak menutupi tubuh.

Ada salah satu yang bercerita ketika dia masih kecil pernah masuk gereja. Lalu ia berfikir bahwa setelah masuk ke gereja akan berganti agama menjadi Kristen. Jika hatinya sudah keukeuh, kuat dan menyatu dengan Islam, maka tidak akan semudah itu berganti agama. Kita mau masuk ke tempat apapun jika hatinya sudah keukeuh dengan Islam maka tidak semudah itu berganti agama.

Pendeta Kukuh bercerita bahwa dia mempunyai asisten atau orang yang sering membantunya di gereja. Orang itu sudah lama membantunya, dan orang itu juga beragama Islam. Walaupun kita itu berbeda, bukan berarti kita tidak saling menghormati dan menghargai dengan sesame. Karena berbeda bukan halangan untuk kita tidak saling menghargai.

Terima kasih Pendeta Kukuh yang sudah berbagi ilmunya kepada kami. Kami jadi tahu tentang agama Kristen, ajarannya, dan hubungannya dengan agama lain. []


Bagikan

- Kembali ke Arsip Catatan Lapangan 2017 - 2021

Kontak

Informasi lebih lanjut

yayasan.wangsakerta@gmail.com

Jl. Jeunjing RT 06/RW 01 Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon 45145

Formulir Kontak

Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta

Mewujudkan masyarakat yang cukup pangan, cukup energi, cukup informasi, dan mampu menentukan diri sendiri.

Profil

Siapa Kami

Ngenger - Sekolah Alam

© 2022 - 2024 Yayasan Wangsakerta. All rights reserved. Design by Studiofru