“Inner Beauty” Tanah Pertanian
Semangat pagi petani muda Indonesia. Tau gak bro n sist kalau lahan pertanian kita sudah rusak akibat gempuran pupuk kimia. Mau tau kenapa bisa rusak ?
Ane mau cerita dengerin nih, dulu kira-kira bulan Agustus ane ikut pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan oleh Yayasan Wangsakerta di Cirebon. Waktu itu sebagai pemateri adalah Bapak Sutriyono, beliau seorang praktisi pertanian organik.
Lanjutin ya, menurut pak Tri bahwa sudah 40 tahun lebih tanah pertanian kita menggunakan pupuk dan pestisida kimia secara besar-besaran. Pupuk Urea, SP-36, KCL, dsb yang sangat dibanggakan petani ternyata malah membuat tanah pertanian kita rusak.
Mau tau kelanjutan ceritanya, seruputtt dulu kopinya. Pria berambut gondrong itu melanjutkan, petani kita lebih fokus pada permukaan tanah ke atas. Jadi bagaimana caranya tanaman hijau dan berbuah, namun melupakan permukaan tanah ke bawah. Media tanam tidak pernah diperbaiki. Sehingga jangan aneh ketika terjadi ledakan hama, karena musuh alami sudah tidak ada.
Aduuhh kepanjangan gak si apa yang ane tulis, jangan-jangan yang baca malahan tidur nih 😭.
Jangan dulu pergi ya bro n sist, soalnya kelanjutan ceritanya tentang cewek loh.Tu kan ngomongin cewek aja pada melek lagi, seruputtt dulu kopinya.
Ijinkan ane menganalogikan kondisi pertanian kita itu ibarat cewek. Sebelumnya ane mau bertanya, “Benar ga sih kalau mayoritas cewek pengen terlihat cantik?”. Hayo ngaku sista pasti senang kan kalau ada yang bilang cantik. Tapi sayang banyak cewek yang hanya mempercantik penampilan fisiknya saja, cobalah dari dalam juga dipercantik. Kalau kata bahasa kerennya si inner beauty yaitu kecantikan sejati yang muncul dari dalam diri yang tidak akan luntur sepanjang masa.
logis ga si analogi ane, ya intinya si mari kita perbaiki tanah pertanian yang mulai rusak ini dengan cara perbaikan dari dalam tanahnya dengan memberi pupuk organik. Sehingga terlihatlah inner beauty tanaman kita.
Salam,
Azis Ibnu Thufail (Petani muda dari Majalengka)