Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta
Strategi UmumCatatan LapanganNgengerJelajah EnsiklopediaDonasi
kontak

Gerakan Pemuda untuk Perubahan Desa

Oleh: Satini*)

“Kami bingung harus buang sampah kemana sedangkan kami tidak punya alat dan tempat”, ungkap seorang pemuda dalam pertemuan di Desa Gintung Lor Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon pada tanggal 6 Juni 2021. Pertemuan ini digagas oleh Kacung (Jubaedi Acung), pemuda desa tersebut beberapa orang yang gelisah dengan kondisi desanya, diantaranya soal sampah dan banjir yang selalu melanda desa ini. Pertemuan ini dihadiri oleh setidaknya 30 orang pemuda. Saya diajak oleh guru saya menghadiri pertemuan tersebut. Saya diajak dengan tujuan agar saya juga belajar cara mengorganisir masyarakat, dan saya tertarik bergabung untuk belajar.

Setelah sampai di rumah salah satu warga di desa Gintung dan pasukan pemuda sudah berkumpul, guru saya mengatakan “nanti dirimu yang awal menyapa mereka ya dan menanyakan apa tujuan kumpul hari ini”. Dalam hati saya berkata, ini jebakan agar saya bicara dihadapan banyak orang, dan saya dibuat deg-degan karenanya, tapi ya sudah bismillah saya pasti bisa karena saya sudah melakukan di bidang ini yaitu penangan sampah di kampung saya.

Pertama saya mengucap salam dan memperkenalkan diri saya dan mengajak para pemuda berkenalan secara bergiliran, memutar. Mereka bergantian menyebutkan nama dan asalnya. Setelah itu saya menanyakan tujuan berkumpul itu apa? dan para hadirin bersahutan menjawab “silaturahmi, cari pengalaman, menyelesaikan masalah, seperti sampah dan lain-lain. Saya menuliskan jawaban tersebut di plano yang sudah disediakan. Dari semua masalah yang ada ditetapkanlah satu masalah utama yang ingin diselesaikan yaitu masalah sampah.

Guru saya menanyakan ke pemuda desa Gintung lebih detail lagi soal masalah sampah ini. Mereka ingin mengatasi masalah sampah ini, mau kerja bakti mengangkut sampah dan bersih-bersih kampung tetapi mereka bingung masalah pembuangan sampah dan alat angkut. “Kami tidak punya gerobak untuk mengangkut sampah, kami juga tidak punya tempat untuk membuang sampah tersebut?”, kata salah seorang pemuda dan dibenarkan oleh yang lainnya. Menjawab persoalan tersebut ersebut muncullah berbagai ide. Diputuskan harus ada yang melobby ketua RT setidaknya dua RT yang akan menjadi awal gerakan bersih-bersih,meobby pemerintah desa untuk mendapatkan gerobak dan lokasi pembuangan (pengolahan sampah) Dalam pertemuan ini juga disepakati pembentukan koordinator pengangkutan sampah. Solusi alternatif juga dibicarakan, yakni jika desa tidak memberikan gerobak, mereka akan mengorganisir gerakan urunan untuk pembelian alat angkut sampah plus mencari alternatif lahan pengolahan sampah di lahan desa yang tidak digunakan,

Saya terharu melihat pemuda yang mau peduli kampungnya sendiri. Dari cerita mereka, mereka bukan orang berkecukupan, diantaranya juga pengangguran namun mereka resah melihat kondisi desanya dan ingin melakukan perubahan. Semoga selalu istiqomah dan terus melakukan perubahan dengan tindakan. []

*)ketua RT 06 Dusun Karangdawa yang juga Koordinator LINGSEKAR (Lingkungan Sehat Karangdawa), kelompok pengelola sampah di Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok Kabupaten Cirebon


Bagikan

- Kembali ke Arsip Catatan Lapangan 2017 - 2021

Kontak

Informasi lebih lanjut

yayasan.wangsakerta@gmail.com

Jl. Jeunjing RT 06/RW 01 Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon 45145

Formulir Kontak

Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta

Mewujudkan masyarakat yang cukup pangan, cukup energi, cukup informasi, dan mampu menentukan diri sendiri.

Profil

Siapa Kami

Ngenger - Sekolah Alam

© 2022 - 2024 Yayasan Wangsakerta. All rights reserved. Design by Studiofru