Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta
Strategi UmumCatatan LapanganNgengerJelajah EnsiklopediaDonasi
kontak

Catatan Lapangan Santri Mahad Aly: Sebuah Prolog

Oleh: Muhammad Ridwan

Sejak kemarin sore hingga tadi malam, kami mahasantri semester 6 Ma’had Aly Kebon Jambu sudah sampai di tempat yang relatif baru menurut pengalaman kami atau setidaknya baru dalam bayangan kami. Karena ternyata kami bukan hanya akan diajak bermasyarakat dengan para penduduk kampung tapi juga akan berkenalan dengan alam di sana.

Untuk tiga hari ke depan kami akan belajar banyak hal di Sekolah Alam Wangsakerta dengan dengan dosen kami yang juga sebagai perintis sekolah di sana yakni Pak Wakhit Hasim dan Ibu Farida Mahri

Menurut saya, yang menarik adalah sekolah alam itu sendiri. Ada beberapa hal yang membuat saya kagum, khususnya pada dua dosen kami terkait sekolah ini. Pertama, sekolah ini memang sengaja dibangun untuk para anak-anak sekitar yang putus sekolah karena berbagai latar belakang.

Kedua, tidak ada seragam atau kelas khusus. Maksudnya, proses pembelajaran berjalan setiap hari sebagaimana sekolah pada umumnya namun tanpa seragam khusus dan tidak ada mata pelajaran (kurikulum) khusus, tetapi mereka benar-benar belajar langsung dengan alam sekitar. Belajar berkebun, bercocok tanam, mengolah sampah, dan kegiatan-kegiatan lain yang sangat bersahabat dengan alam.

Ketiga, tenaga pengajar hanya oleh kedua dosen kami dan beberapa orang yang bersedia mensodaqohkan ilmunya di sini. Ilmu apapun dan pelajaran apapun.

Keempat, pada saat menghadapi ujian, para siswa akan dibekali beberapa pelajaran pokok yang diujikan. Setelah itu, mereka akan lulus dan mendapat ijazah sebagaimana mestinya. Keren.

Dan menurut saya, itu semua lebih penting karena menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya para pelajar akan pentingnya alam. Karena kita sama-sama hidup di bumi Allah. Dan sebagai tetangga yang baik kita pun harus menghormati tetangga. Karena kita bertetangga dengan alam maka salah satunya adalah dengan menjaga alam agar tetap tumbuh subur dengan segala keasrian dan kesejukannya.

Oh ya, terakhir kata Pak Wakhit, kalau bermasyarakat itu tahapan pertamanya di ruang tamu, kedua harus bisa ke ruang tengah, dan ketiga ke dapur. Katanya kalau sudah bisa sampai ke dapurnya berarti sudah bukan orang lain lagi tapi sudah dianggap keluarga.

Insyaallah mulai hari ini kita akan memulai kegiatan tersebut. Selamat Pagi, Karangdawa.

17 Januari 2020


Bagikan

- Kembali ke Arsip Catatan Lapangan 2017 - 2021

Kontak

Informasi lebih lanjut

yayasan.wangsakerta@gmail.com

Jl. Jeunjing RT 06/RW 01 Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon 45145

Formulir Kontak

Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta

Mewujudkan masyarakat yang cukup pangan, cukup energi, cukup informasi, dan mampu menentukan diri sendiri.

Profil

Siapa Kami

Ngenger - Sekolah Alam

© 2022 - 2024 Yayasan Wangsakerta. All rights reserved. Design by Studiofru