Buruh Rempah
Oleh: Linda
Dusun karangdawa, Desa Setupatok Kecepatan Mundu, Kabupaten Cirebon, sebagian warganya merupakan buruh rempah. Aktivitas seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Setiap hari rempah-rempah dikirim dan dipilah oleh warga yang menjadi buruh rempah.
Salah satunya adalah Iyah, warga lokal yang bekerja menjadi buruh rempah. Sehari-harinya, perempuan berusia 50 tahun itu bekerja memisahkan cangkang cabai dan mencari rumput demi menyambung hidup dan kambing yang diternaknya.
Iyah mengambil cabai di gudang milik Hadi untuk dipilah. Biasanya lima karung cabai butuh waktu enam hari untuk dipilah, satu karung bisa mencapai 10 kg. Ia mengaku, upah dari buruh rempah hanya 22 ribu per10 kilogram.
Waktu yang dibutuhkan untuk memilah cabai dan cangkangnya cukup lama, dari pukul 6.30 -13.00 WIB. Setelah rehat sejenak, pukul 14.00 ia melanjutkan aktivitasnya kembali untuk mencari rumput di danau Setupatok yang berjarak ratusan meter dari rumahnya. Meskipun terik matahari menyengat tubuhnya, ia tak peduli.
Iyah mendapatkan rumput tiga karung dalam setengah hari. Setelah itu, pulang dengam menggendong satu karung rumput. Setibanya dirumah, ia meminta tolong anaknya yang bernama Tubi untuk mengantarnya kembali mengambil karung rumput berikutnya.