Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta
Strategi UmumCatatan LapanganNgengerJelajah EnsiklopediaDonasi
kontak

Adil sebagai Karakter Umat Beragama

Refleksi Kegiatan Nobar Film Ar-Risalah & Gandi

Penulis: Bejo*)

The Message (ArabicالرسالةAr-Risālah, lit. Prophecy; originally known as Mohammad, Messenger of God) is a 1976 Islamic epic drama film directed and produced by Moustapha Akkad, chronicling the life and times of the Islamic prophet Muhammad through the perspective of his uncle Hamza ibn Abdul-Muttalib and adopted son Zayd ibn Harithah (Wikipedia)

Setelah beberapa kesempatan nobar (-nonton bareng) film tertunda, tepat pada Rabu, 22 juni 2022, agenda nobar film Ar-Risalah akhirnya terlaksana dalam proses pembelajaran lapangan bersama program Ngenger Angkatan ke-2, di Saung Wangsakerta Cirebon. Film tersebut menceritakan tentang perjalanan dakwah Rasulullah membawa Agama Islam dan dirilis kali pertama pada 1976 yang disutradarai oleh Musthafa Akkad bersama tim produksi film lainya seperti Harold Buck dan Mohammad Sanoesi. Tempat pengambilan gambar film ini dilakukan di beberapa negara meliputi: Lebanon, Libya, Kuwait, Maroko dan Inggris. Tujuan pengambilan gambaran di negara-negara tersebut agar mendapat lokasi dan tempat yang dianggap memiliki kesamaan dengan kejadian di zaman Rasulullah. Pemeran utama dalam film ini disebutkan seperti nama-nama Anthony Quinn, Irene Papas, Michael Ansara, Johnny Sekka, Michael Forest, Andre Morell, Garrick Hagon, Damien Thomas, dan Martin Benson.

Saya sendiri menanti sesi ini, karena bagi saya film sejarah itu banyak mengandung unsur pembelajaran yang baik. Melalui film ini, kita diceritakan awal mula Nabi Muhammad menerima wahyu di Gua Hira. Wahyu yang pertama kali diterima Rasulullah adalah tauhid atau keyakinan.  Di mana pada saat itu penduduk Makkah sudah kolot dengan keyakinan akan tuhan berhala. Lebih parahnya lagi, penduduk Makkah saat itu masih dalam keadaan adat dan kebiasaan yang menyimpang dari hal kemanusian, seperti membunuh bayi perempuan dari kalangan keluarga miskin,memperbudak orang-orang yang lemah dan miskin,menjadikan perempuan sebagai alat kepuasan,dan masih banyak lagi hal-hal tidak wajar yang dilakukan para penduduk Mekah. 

Film itu juga menceritakan tentang loyalitas para sahabat nabi. Mereka ditimpa berbagai cobaan ketika ikut menyiarkan ajaran Rasulullah, seperti sahabat Bilal yang mengalami pencambukkan (red– dicambuk) puluhan kali namun di hati dan mulutnya tetap mengucapkan kalimat-kalimat keagungan Allah, bahkan yang lebih parah lagi sahabat Amr yang menyaksikan sendiri kejahatan kaum jahiliah, pada saat itu orang tuanya disiksa hingga menemui kematian. 

Saya dipertontonkan dengan berbagai kejadian yang sangat luar biasa. banyak sekali pembelajaran kepada saya  pribadi, sebetulnya Nabi Muhammad itu teladan yang baik, karena sebelum nabi Muhammad menerima wahyu di gua hira, penduduk makkah sudah mengakui bahwa beliau adalah orang yang tidak pernah menindas kaum lemah, meskipun ia lahir dari kalangan keluarga petinggi kaum quraisy.nabi juga tidak pernah pelit akan senyum kepada orang-orang lemah, dari situ saya mendapat pelajaran yang sangat berharga.

Pesan Utama: Rasul yang Mengubah Tatanan Peradaban

Film Ar-Risalah juga memberi pelajaran bahwa yang namanya sabar itu bukan pasrah akan kehendak Tuhan, namun kita sebagai hamba harus selalu berusaha dan terus berbuat kebaikan. Seperti yang dicontohkan oleh  nabi Muhammad yang terus berusaha untuk menyebarkan wahyu yang ia terima, suri tauladan yang sangat baik menurutku,karena dari situ kita tau nabi Muhammad yang menjadi utusan allah itu tidak sepenuhnya mengandalkan doa-doa yang beliau panjatkan,tetapi nabi terus berusaha sepenuhnya.

Dengan durasi film yang panjang,saya agak kewalahan untuk dapat mencermati di setiap sesi-sesinya nya,tapi menurutku sesi yang paling menarik itu saat pengikut nabi Muhammad berdialog dengan raja di Negeri Habasyah, Nabi menyuruh pengikutnya untuk pergi ke Habasyah guna meminta perlindungan, karena Nabi tahu bahwa di sana ada raja yang bijaksana, raja yang tidak pernah menindas kaum lemah. Setelah pengikut nabi sampai di Habasyah dan masuk menemui raja, kemudian raja Habasyah mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengikut nabi, dan mereka berdialog dengan tetap menjaga keyakinan mereka, yang membuat saya tertarik dengan sesi itu adalah raja habsyah tidak langsung menyuruh pengikutnya untuk mengusir atau menghukum kaum muslimin, tapi raja habsyah memilih untuk terus berdiskusi soal keyakinan kaum muslimin. 

Singkat kisah, dari proses tersebut terbukti bahwa dari dialog tersebut kita bisa menilai mana yang benar mana yang salah, karena dari dialog tersebut Raja Habsyah akhirnya sadar bahwa ajaran dari Nabi Muhammad itu sama dengan ajaran dari leluhurnya, dan akhirnya raja tersebut mempersilahkan para kaum muslimin untuk tinggal di negaranya. Banyak sekali pelajaran-pelajaran soal kehidupan yang saya dapat dari film itu, dari film itu saya akhirnya sadar bahwa iman itu setelah aman,karena sejatinya iman itu bukan soal keyakinan saja tapi perilaku kita sehari-hari yang kerap menjadi tolak ukur keimanan seseorang, jika di dalam lingkungan itu tidak aman pasti kita tidak bisa mengekspresikan keimanan kita. Nabi Muhammad itu menyebarkan keyakinan tentang Keesaan Tuhan dan yang paling berat dari tugas beliau adalah mengubah tatanan hidup orang Makkah, bukan soal urusan shalat atau ritual-ritual Islam yang saat ini kita kenali.

“Dari film ini saya belajar. Saya sadar bahwa perbuatan adil kepada sesama umat manusia tidak memandang apa agamanya, karena setiap agama mewajibkan seluruh penganutnya untuk menerapkan budi pekerti yang luhur.” (Bejo)

Dari film itu juga akhirnya saya tahu bahwa kata jahiliah itu tidak pasti berarti kebodohan, seperti penduduk makkah yang sebelum nabi diutus itu mereka disebut sebagai kaum jahiliah, sebutan jahiliah kepada penduduk Mekkah itu bukan berarti kaum yang bodoh, tetapi jahiliah disitu lebih merujuk ke perilaku keseharian orang mekkah, karena saya sadar bahwa penduduk Makkah pada saat tidak bisa dikategorikan sebagai sekumpulan orang yang bodoh, nabi sendiri berdakwah di Makkah itu tidak mudah, karena memang orang-orang makkah sangat pintar, mereka saat itu sudah ahli dalam membuat syair, sudah ahli dalam hal perdagangan bahkan menjadi pasar terbesar saat itu. 

Yang paling nyata adalah Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk syair. Dari tema besar di atas, saya sadar bahwa perbuatan adil kepada sesama umat manusia tidak memandang apa agamanya, karena setiap agama mewajibkan seluruh penganutnya untuk menerapkan budi pekerti yang luhur. 

Hikmah dari Kisah Lain: Gandhi

Dalam contoh lain saya mendapat pelajaran dari sebuah film mahatma Gandhi. Film ini dirilis pada tahun tahun 1982 di New delhi, aktor utamanya Ben kingsley dan  diproduksi oleh  Richard Attenborough. Di dalam film ini menceritakan kisah seorang Mahatma Gandhi, yang teguh memperjuangkan kemerdekaan untuk rakyat india dari jajahan kolonial Inggris. Gandhi memulai perjuangannya melawan kolonial sejak muda. Yang membuat saya tertarik dengan sosok Gandhi itu soal keyakinan yang dia tawarkan kepada masyarakat bahwa merebut kemenangan tidak harus dengan kekerasan. 

Memang benar, dari awal sampai akhir, gandhi tidak pernah melakukan kekerasan kepada penjajah, tidak jauh berbeda dengan cara Nabi Muhammad menyebarkan keyakinannya. Sosok Gandhi begitu menginspirasi bagi umat muslim, khususnya saya. Saya merasa bahwa tidak ada yang benar dan tidak ada yang  salah dengan agama di bumi ini, selagi kita sebagai pengikutnya menerapkan budi pekerti yang luhur. Di film itu kita bisa melihat perjuangan umat antar agama yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama, mereka tidak pernah mempermasalahkan agama apa yang mereka anut, tuhan mana yang mereka sembah. 

Gandhi juga berhasil menjadi sosok yang bisa membangkitkan keresahan rakyat india, dapat dilihat dari film itu, gandhi berkali kali di penjara oleh kolonial. Namun gandhi selalu bersedia menyerahkan dirinya meskipun tuduhan yang diberikan pihak kolonial belum jelas kasusnya. Dari situ masyarakat mulai sadar akan hak” mereka atas negara yang mereka tempati. Adegan yang paling saya suka itu ketika di india sudah menjadi negara yang merdeka, di saat itu terjadi perang antar saudara, antara umat islam dan umat hindu. Peperangan itu muncul karena umat islam ingin menuntut bagian mereka dan ingin mendirikan negara sendiri, tapi disitu menuai pertentangan antar masyarakat. Terjadi peperangan di setiap sudut india, pembunuhan terjadi di mana-mana, dari bayi yang tidak bersalah pun terbuang dan dibunuh sia-sia. 

Setelah mendengar soal itu Mahatma Gandhi sadar bahwa ini kesalahannya, karena bagaimanapun awal dari masalah itu karena dirinya sendiri. Dan sejak itu gandhi memutuskan berpuasa sebagai penebusan dosanya, dia berjanji tidak akan berbuka selagi masih ada peperangan di India. Sungguh gandhi ini  sosok yang patut dicontoh karena dia teguh dengan prinsip. Kurang lebih selama 40 hari gandhi berpuasa, tubuhnya sangat kurus. Orang-orang sekitar mengkhawatirkan keadaan Gandhi, dengan keteguhannya gandhi berhasil menyatukan kembali masyarakat india, dan sejak itu tidak ada perang antar saudara di negeri india. di film itu Gandhi bisa kita anggap sebagai contoh suri tauladan yang sangat baik, karena menurut saya Gandhi telah mengajarkan kepada kita tentang apa yang diajarkan nabi Muhammad. []

*) Imam alias Bejo asal Indramayu adalah peserta program Ngenger Angkatan ke-2 Tahun 2022 Sekolah Alam Wangsakerta


Bagikan

- Kembali ke Arsip Catatan Lapangan 2017 - 2021

Kontak

Informasi lebih lanjut

yayasan.wangsakerta@gmail.com

Jl. Jeunjing RT 06/RW 01 Dusun Karangdawa, Desa Setu Patok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon 45145

Formulir Kontak

Yayasan Wangsakerta
Yayasan Wangsakerta

Mewujudkan masyarakat yang cukup pangan, cukup energi, cukup informasi, dan mampu menentukan diri sendiri.

Profil

Siapa Kami

Ngenger - Sekolah Alam

© 2022 - 2024 Yayasan Wangsakerta. All rights reserved. Design by Studiofru